Surabaya,-Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Tahun 1445 H/2024 M digelar di Masjid Al-Wathon Korem 084/BJ Jalan A. Yani No. 1 Surabaya, Kamis (22/2/2024).

Acara yang dihadiri oleh Kasrem 084/BJ, para Kasi Kasrem 084/BJ, Ketua Persit KCK Koorcab Rem 084 PD V Brawijaya beserta para pengurus, Prajurit dan PNS Korem 084/BJ dibuka langsung oleh Danrem 084/BJ Brigjen TNI Yusman Madayun, S.I.P. dalam sambutanya pada acara tersebut ia mengatakan, “Terima kasih kepada Dr. KH. Syukron Jazilan, M. Ag yang telah berkenan hadir di tengah-tengah kita untuk memberikan Tausiyah tentang Hikmah Isra’ Mi’raj kepada kita, semoga Tausiyah yang akan disampaikan nanti menambah wawasan kita dan dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT”, harapnya.

Dr. KH. Syukron Jazilan, M.Ag. saat menyampaikan Tausiyahnya pada Peringatan Isra’ Mi’raj 1445 H/2024 M yang diselenggarakan di masjid Al-Wathon Korem 084/BJ menuturkan, bahwa peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa diperjalankanya Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT dari masjidil Haram ke masjidil Aqso dan selanjutnya ke Sidratul Muntaha. Peristiwa yang agung ini menunjukan Maha sucinya Allah SWT yang atas Kehendak-Nya semua bisa terjadi di alam semesta ini, dan Dia tidak dapat disamakan dengan apapun di alam semesta ini.

Masih menurut KH. Syukron bahwa Keagungan Allah SWT dapat disaksikan dari semua ciptaan-Nya yang sempurna tiada cacat. Tetapi kalau ada kerusakan-kerusakan yang terjadi di sekitar kita itu disebabkan oleh ulah tangan manusia. Maka hendaknya kita pandai bersyukur.

Sesempurna dan sehebat apapun makhluk ciptaan-Nya, maka tidak boleh di Tuhankan karena semua adalah atas kehendak-Nya. Dalam kehidupan ini tidak selamanya akan menerima kenikmatan tetapi suatu saat akan datang masa susah. Maka hendaknya dalam keadaan susah dan bahagia kita harus bisa bersyukur.

“Ada 4 golongan orang yang hidupnya akan selalu dicukupi Allah SWT yaitu Pertama Birrul Walidain yakni berbakti kepada orang tua. Kedua Al-Jihad Fi Sabilillah yakni orang yang bersungguh-sungguh membela dan menolong agama Allah SWT dengan ikhlas sesuai dengan profesi dan kemampuanya. Ketiga orang yang mau menikah. Keempat orang yang berhutang dan mau mengembalikan”, pungkasnya. (Pennrem084)